简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoReutersImage caption Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Amerika Serikat, Donald T
Hak atas fotoReutersImage caption Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersaksi soal mantan kliennya di hadapan sejumlah anggota Kongres AS.
Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim bekas kliennya itu ingin dirinya berbohong soal kesepakatan properti di Moskow di tengah kampanye pilpres AS 2016 lalu.
Dalam sesi kesaksian di hadapan para anggota Kongres AS, Cohen mengaku Trump diam-diam mengarahkan rencana pembangunan gedung, walau dia membantah sedang berbisnis di Rusia.
Cohen juga mengklaim Trump tahu soal bocoran surat-surat elektronik petinggi Partai Demokrat yang diretas. Pria berusia 52 tahun itu menyebut Trump sebagai seorang “rasis”, “penipu”, dan “curang”.
Dipenjara tiga tahun, Michael Cohen salahkan 'perbuatan kotor' Trum
Eks pengacara tuding ia 'arahkan pelanggaran dana kampanye', Presiden Trump menolak berkomentar
Donald Trump mengakui membayar 'uang tutup mulut' untuk bintang film porno
Trump menanggapi tuduhan tersebut dengan merilis cuitan tentang Cohen. Dia berbohong demi mengurangi masa hukuman penjara."
Pada Mei 2018, Cohen divonis hukuman penjara selama tiga tahun atas pelanggaran aturan pendanaan kampanye. Hakim menilai Cohen telah membayar uang tutup mulut kepada perempuan yang diduga selingkuhan Trump, menghindari pajak, dan berbohong kepada Kongres.
Lompati Twitter pesan oleh @realDonaldTrum
Michael Cohen was one of many lawyers who represented me (unfortunately). He had other clients also. He was just disbarred by the State Supreme Court for lying & fraud. He did bad things unrelated to Trump. He is lying in order to reduce his prison time. Using Crookeds lawyer!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 27 Februari 2019
Hentikan Twitter pesan oleh @realDonaldTrum
Apa yang Cohen katakan soal proyek di Moskow?
Saat bersaksi kepada Komite Pengawasan DPR AS, Cohen mengklaim Trump “tahu dan mengarahkan” rencana pembangunan Menara Trump di Moskow. Padahal, Trump berkata di depan umum bahwa dia tidak punya urusan bisnis di Rusia.
Pada saat bersamaan, saya secara aktif bernegosiasi di Rusia untuknya. Dia hanya menatap mata saya dan berkata tidak ada bisnis di Rusia, kemudian pergilah berbohong ke rakyat Amerika dengan mengatakan itu. Melalui caranya, dia menyuruh saya berbohong."
“Dia ingin saya berbohong,” tambahnya.
Lepas dari pengakuan Cohen, dia telah diputus bersalah berbohong kepada Kongres saat bersaksi pada 2017. Saat itu, dia mengaku upaya membangun gedung Trump di Moskow telah berhenti pada Januari 2016.
Namun, belakangan dia menyatakan perundingan sebenarnya berlanjut sampai Juni 2016, di tengah kampanye pilpres 2016 meskipun proyek real estat tersebut pada akhirnya tidak diteruskan.
Pada Rabu (27/2), Cohen meminta maaf atas kesaksian bohong yang sebelumnya dia sampaikan kepada Kongres AS. Dia mengklaim keterangannya saat itu “ditinjau dan diedit” oleh para pengacara Trump.
Jay Sekulow, selaku penasihat untuk Presiden Trump, merilis pernyataan setelah Cohen memberi kesaksian.
Kesaksian Michael Cohen hari ini bahwa para pengacara presiden mengedit atau mengubah pernyataannya kepada Kongres mengenai perubahan durasi perundingan Menara Trump di Moskow sepenuhnya salah."
Cohen juga menyebutkan para jaksa federal di New York sedang menyelidiki kejahatan mengenai Trump, namun tidak jelas apa kejahatan itu.
Image caption Pada masa kampanye pilpres 2016, bocoran email-email Komite Nasional Partai Demokrat mengungkap bahwa petinggi partai lebih memilih Hillary Clinton maju sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat ketimbang pesaingnya, Bernie Sanders. Apa yang Cohen katakan soal bocoran email?
Cohen menyebut bahwa dirinya berada di kantor Trump pada Juli 2016 ketika Roger Stone, penasihat politik yang sudah lama mengabdi, memanggil Trump.
Cohen mengatakan Stone menelpon Trump untuk memberitahu bahwa dia telah berbicara dengan pendiri Wikileaks, Julian Assange, yang menginformasikan bahwa akan ada “penggelontoran besar-besaran” dalam beberapa hari mendatang yang akan mempermalukan Hillary Clinton.
Menurut Cohen, Trump menanggapi informasi itu dengan ucapan “wah bagus sekali”.
Trump membantah mengetahui bahwa Wikileaks akan mengungkap email Komite Nasional Partai Demokrat pada saat kampanye pemilu.
Isi email-email itu—yang menurut AS diretas oleh intelijen Rusia—menyebabkan perseteruan di antara petinggi Partai Demokrat. Dalam email-email itu terungkap bahwa petinggi partai lebih memilih Clinton maju sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat ketimbang pesaingnya, Bernie Sanders.
Stone, yang menyebut dirinya sebagai pelaku trik kotor politik, kini sedang menghadapi tuduhan bahwa dirinya berbohong kepada Kongres mengenai komunikasinya dengan Wikileaks dan campur tangan terhadap saksi.
Hak atas fotoReutersImage caption Sejak Trump menjabat presiden AS, dia dan tim kampanyenya dituding bersekongkol dengan Rusia untuk memenangi pilpres AS pada 2016 lalu.
Ada hal lain yang Cohen katakan soal Rusia?
Berlawanan dengan klaim Trump, Cohen mengaku sang pengusaha punya informasi sebelumnya mengenai pertemuan di Menara Trump di Manhattan antara penasihat-penasihat kampanyenya dan seorang pengacara Rusia yang menjanjikan “cela” Clinton.
Pertemuan Juni 2016 itu tengah diinvestigasi oleh penyidik khusus Robert Mueller, yang selama 21 bulan terakhir menyelidiki apakah tim kampanye Trump bersekongkol dengan Rusia yang diduga hendak mempengaruhi pilpres AS 2016.
Cohen bercerita bahwa putra Trump, Donald Jr, berjalan ke belakang kursi ayahnya dan berkata sambil berbisik: “pertemuannya sudah siap”.
Trump, sebagaimana dikisahkan Cohen, membalas: Oke baik, kabari saya."
Meski demikian, Cohen menekankan dirinya tidak punya bukti langsung bahwa Trump atau tim kampanyenya bersekongkol dengan Rusia.
Saya tidak punya. Saya ingin ini jelas. Namun, saya punya kecurigaan."
Bagaimana dengan tuduhan rasisme?
Di bawah sumpah, Cohen mengatakan kepada sejumlah anggota Kongres AS bahwa Trump adalah seorang rasis.
Dia pernah meminta saya menyebutkan sebuah negara yang dipimpin orang berkulit hitam, namun negara itu bukan 'lubang kotoran'.
Kejadian ini ketika Barack Obama masih menjadi presiden Amerika Serikat.
Ketika kami menumpang kendaraan melalui permukiman miskin di Chicago, dia berkata bahwa hanya orang kulit hitam yang bisa hidup seperti itu.
Dan dia berkata kepada saya, orang kulit hitam tidak akan memilih dia karena mereka terlalu bodoh. Namun saya terus bekerja untuknya."
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption Bintang porno, Stormy Daniels, mengklaim telah berhubungan seks dengan Donald Trump. Apa yang dia katakan soal uang tutup mulut?
Cohen memperlihatkan apa yang dia sebut sebagai bukti dana talangan yang dia terima dari presiden untuk uang tutup mulut.
Sebelumnya, kata Cohen, dia telah membayar sejumlah uang kepada seorang bintang porno yang mengaku berhubungan seks dengan Trump.
Dia menunjukkan salinan bukti transfer sebesar US$130.000 (Rp1,8 miliar) kepada Stormy Daniels supaya dia bungkam. Pembayaran itulah yang membuat Cohen divonis bersalah atas pelanggaran aturan soal pendanaan kampanye.
Cohen juga memperlihatkan salinan cek sebesar US$35.000 (Rp490 juta) tertanggal Agustus 2017—salah satu dari rangkaian cek yang menurutnya berasal dari Trump untuk mengganti uang tutup mulut.
“Berbohong kepada ibu negara adalah salah satu penyesalan terbesar saya. Dia baik, orang yang baik. Saya sangat menghormatinya dan dia tidak layak diperlakukan seperti itu,” kata Cohen.
Bagaimana tanggapan para anggota komite DPR AS?
Selama Cohen bersaksi, sejumlah anggota DPR dari fraksi Republik mengecam fraksi Demokrat karena mengundang seseorang yang sudah divonis pengadilan atas pelanggaran berbohong kepada Kongres.
Jim Jordan yang mewakili Negara Bagian Ohio menyebut Cohen seorang “penipu” dan “curang”.
Namun, Elijah Cummings selaku ketua komite dan anggota DPR dari fraksi Demokrat, membela keputusa mengundang Cohen ke muka publik. Dia beralasan sudah menjadi tugas panel untuk mencari kebenaran.
Seusai sesi, Cummings ditanya apakah Trump melakukan kejahatan saat menjabat presiden. Dia menjawab, “kelihatannya begitu”.
Dia tidak merinci kejahatan apa yang dia nilai telah dilakukan Trump.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.