简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoMarkus Lambert/Elizabeth by Elizabeth EmanuelDari gaun pengantin Putri Diana yang mempe
Hak atas fotoMarkus Lambert/Elizabeth by Elizabeth Emanuel
Dari gaun pengantin Putri Diana yang mempesona sampai koleksi baru yang penuh drama khas 80an, inilah 'karier rollercoaster' Elizabeth Emanuel yang diceritakannya pada Lindsay Baker.
Sebuah gaun pesta taffeta bervolume yang tak disangka-sangka muncul di pertunjukan Gucci Cruise terbaru dan mengingatkan akan gaya berlebihan khas 1980an.
“Para modelnya terlihat seperti perempuan muda geeky yang sedang memakai baju orang dewasa — ini adalah versi grunge dari era 1980an, versi toko baju bekasnya,” kata penata gaya dan konsultan kreatif Cathy Kasterine pada BBC Designed.
Gaya ini memang sengaja dibuat canggung — hampir seperti parodi. Seperti kata Kasterine, yang menjadi kontributor di Porter dan Vogue China, “Mode punya hubungan benci dan cinta dengan era 80an.”
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Koleksi Gucci Cruise 2019 yang menampilkan gaun pesta gaya 80an.
Gucci tak sendiri. Era 1980an memang menjadi sumber kekaguman ambivalen bagi beberapa perancang dalam beberapa tahun terakhir — salah satunya Balenciaga. Selain itu, ada juga perancang veteran Inggris, Elizabeth Emanuel, yang menciptakan versi eklektik dan kontemporer dari gaya romantik 1980an.
Koleksi adibusana terbarunya, Elizabeth: Paris 1902, penuh dengan tumpukan kain yang bergelombang, rimpel, dan gaya romantis. Dan seperti di Gucci, gaya ini tampak mewah tapi juga agak tak biasa dan eksentrik — sebuah gaya dongeng yang cocok dipakai dengan riasan wajah yang unik dan bot Dr Martens.
Hak atas fotoMarkus Lambert/ Elizabeth by Elizabeth EmanuelImage caption
Gaun taffeta, di sini dipakai dengan sepatu bot berat, ditampilkan di koleksi adibusana Paris 1902 karya Elizabeth Emanuel.
Jika ada orang yang mampu untuk mensubversi gaya fantasi putri dongeng ini, Elizabeth Emanuel-lah orang yang tepat. Saat itu, dia bersama suaminya, David, merancang gaun taffeta khas 80an — gaun pengantin yang dikenakan oleh Putri Diana pada 1981.
Pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer ditonton oleh 750 juta orang di seluruh dunia dan merupakan momen ikonik, salah satunya karena gaun yang dirancang oleh pasangan Emanuel.
Gaun pengantin dramatis itu dibuat dari taffeta sutra warna gading dan renda antik yang dilengkapi dengan 10.000 manik mutiara, dan ekor dari bahan tulle sepanjang 7,6 meter serta tudung dari bahan renda sifon.
Saking besarnya, gaun itu sampai tergencet di perjalanan dalam kereta kaca yang dinaiki sang pengantin perempuan menuju Katedral St Paul's.
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Gaun pengantin mewah buatan Emanuel yang dikenakan oleh Putri Diana adalah tumpukan dari berbagai kain dan rimpel — dan mendapat banyak sorotan di seluruh dunia.
“Kami hanya ingin drama,” kata Emanuel pada BBC Designed. “Semua orang membayangkan putri dalam dongeng. Waktunya cocok untuk itu. Era kain yang bertumpuk dan bergelombang.”
Gaun tersebut jelas menjadi simbol era tersebut — dengan konotasinya ke gaun pesta, lengan gembung era 80an dan proporsi yang besar. Gaun tersebut benar-benar membuat orang terhenyak.
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Sebelum pasangan Emanuel terkenal, Bianca Jagger sudah terlihat mengenakan salah satu gaun mereka bersama Liza Minnelli di Studio 54.
Pasangan suami istri muda itu mengalami perubahan nasib hanya dalam sekejap mata, dari hampir tak terdengar menjadi tenar di tingkat dunia.
Pada akhir 1970an, pasangan Emanuel ini baru saja lulus dan label yang baru mereka luncurkan cukup diterima dengan baik. Salah satu klien mereka adalah legenda glamor 1970an, Bianca Jagger, yang difoto sedang mengenakan salah satu karya Emanuel di klub malam legendaris New York, Studio 54.
Namun pasangan ini tak siap menghadapi konsekuensi selanjutnya. “Di tahap itu, kami punya hubungan dekat dengan [majalah] Vogue yang kantornya dekat dengan kami. Kami mengirimkan mereka blus warna pink untuk sesi pemotretan dengan Diana. Dia menyukainya dan bertanya, siapa yang membuatnya.”
Dan saat Diana datang ke studio mereka untuk bertemu, mereka langsung dekat. “Kami cocok, tak ada perbedaan usia, dan melihat ke belakang sebenarnya dia masih anak-anak, dia baru 19. Kami baru lulus kuliah, dan, seperti Diana, belum mengembangkan gaya kami sendiri.”
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Elizabeth Emanuel pada pameran pakaian Putri Diana di Istana Kensington.
“Dia naif, dan begitu juga kami, jadi di situ kami cocok. Dia tak tahu aturan, sama juga dengan kami, kami melakukan apa yang kami ingin lakukan. Kami suka drama dan teatrikal dan ada kebebasan di situ, untuk melakukan apa yang ingin kami lakukan.”
Lady Diana kemudian terlihat mengenakan gaun hitam Emanuel dalam acara resmi pertamanya sebagai tunangan Pangeran Charles — dan sejak saat itu, pasangan perancang ini menjadi sorotan. Saat pernikahan kerajaan terjadi pada 1981, Diana, menurut Emanuel, adalah “perempuan paling terkenal di dunia”.
“Setiap pengantin kerajaan punya pengaruh,” kata sang perancang, dan gaun pernikahan Diana memulai tren besar-besaran di kalangan pengantin untuk mengenakan gaun yang bertumpuk-tumpuk dan tulle, perubahan dramatis dari gaya kaku A-line yang lebih konvensional.
“Ini semacam kenaifan, bukan pemberontakan yang terang-terangan. Kami bersenang-senang saat membuatnya, dan tak ada siapapun yang bisa menghentikan kami. Dia adalah kolaborator terbaik, partner yang ingin menciptakan sesuatu untuk membuat orang terpana. Ini benar-benar gaun putri yang sesungguhnya, dan ketika kita melihat ke belakang, menjadi penting.”
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Putri Diana bersama dengan Elizabeth dan David Emanuel di Istana Kensington pada 1986, memilih pakaian untuk tur kerajaan.
“Tak ada yang sebanding dengan itu. Ini benar-benar kombinasi kisah Diana, bagaimana angin menerbangkan tudung saat dia menaiki tangga St Paul's, ciuman di balkon, ini visual yang mengagumkan. Ada sesuatu yang ajaib dari momen itu dan menyentuh hati orang-orang. Hari itu sangat membahagiakan untuknya.”
Gaya pakaian
Seperti kata Cathy Kasterine, “Itu adalah sebuah momen…bukan hanya untuk gaunnya, tapi Diana dalam gaun itu. Dia adalah pengantin gadis pemalu. Dan semua gaya tubuhnya — matanya yang besar mengintip dari balik poninya.”
Momen menjelang pernikahan pun sudah memberi gambaran — dengan foto-foto Lady Diana muda, seperti kata Kasterine, “yang mengurusi banyak anak-anak di tempat penitipan anak [tempatnya bekerja].”
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Sketsa pasangan Emanuel untuk gaun pernikahan Putri Diana, yang dilengkapi mutiara yang dijahit tangan dan rimpel besar di sekitar leher.
Dia adalah putri yang sebenarnya. Pada masa itu, protokol kerajaan mengharuskan pengantin perempuan adalah perawan dan harus berasal dari kelas sosial tertentu — dia dipilih dari gelembung aristokrasi ini, dan gaun itu menjadi pintu masuk ke hidup barunya. Maka cocok bahwa gaun yang dikenakannya begitu berani, begitu besar, dan merupakan sebuah pernyataan.
:Terlihat tak berdosa tapi juga kuat, dia akan menjalaninya. Ini adalah awal dari siapa dia sebenarnya, dan kekuatan yang ditumbuhkannya. Anda tak akan melupakannya. Saat Fergie mencoba gaya yang sama, itu tak sukses. Ini adalah era berkuasanya Diana.
Lalu kemudian ada aspek lain. “Ini juga perlindungan,” kata Kasterine. “Gaun ini membawanya, seperti perisai, dia dilindungi oleh gaun itu dan oleh mereka yang membuatnya, pasangan Emanuel, yang sangat mendukungnya.” Dan tentu saja, melihat ke belakang, semua peristiwa itu menjadi penting — gaun dunia dongeng tapi tanpa akhir yang bahagia.
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Gaun pernikahan Putri Diana, bersama dengan blus sifon pink dan gaun taffeta hitam yang dikenakannya sebelum menikah — semua dirancang oleh pasangan Emanuel.
Gaun pernikahan yang termasyhur itu, dan beberapa desain Emanuel lain — termasuk blus pink sifon yang banyak ditiru — memberi inspirasi bagi satu generasi perempuan muda.
Kasterine, yang saat itu masih sekolah, mengenang dampak dari pakaian Diana. “Saya rasa dia tidak sadar, dia terlihat luar biasa. Dan seperti halnya karakter memikat lain, semua orang ingin menjadi mereka. Seperti Kim Kardashian atau Kate Moss, mereka memproyeksikan mimpi akan fantasi apapun yang dibawa orang.”
Bagi pasangan Emanuel, moment itu sulit dikalahkan. “Momen itu menjadi penentu buat kami,” kata Elizabeth. “Butuh sesuatu yang sangat besar untuk menandinginya. Tak ada yang bisa mengalahkannya.” Dan seperti karyanya, karier Emanuel pun penuh dengan drama.
Hak atas fotoGetty ImagesImage caption
Jane Seymour dalam gaun Emanuel, bersama Freddie Mercury dan seorang teman di acara amal Fashion Aid pada 1985.
Pasangan ini mengalami naik turun sejak itu dan berpisah pada 1990. Mereka kemudian bercerai setelah label mereka mengalami masalah keuangan dan sesudahnya menghadapi berbagai kesulitan serta tantangan bisnis — termasuk kasus di pengadilan.
Sarannya untuk para perancang pemula? “Jaga merek dagangmu. Saya kehilangan nama saya, jadi saya tahu betapa berharganya itu. Dan yang terpenting, bekerja dengan orang yang Anda percaya.” Kariernya mengalami “perjalanan seperti rollercoaster”.
Namun ada juga kesuksesan buat Elizabeth, dari merancang untuk Ballet Rambert dan kostum untuk Frankenstein, the Modern Prometheus untuk Dutch National Ballet, sampai merancang seragam untuk kru Virgin Airlines. Dia juga merancang pakaian untuk beberapa tokoh ikonik lainnya seperti Joan Collins dan Elizabeth Taylor.
Awal tahun ini, dua gaunnya terlihat di karpet merah di Oscar.
Hak atas fotoMarkus Lambert/ Elizabeth by Elizabeth EmanuelImage caption
“Dengan koleksi ini, Anda bisa menjadi bintang di film Anda sendiri,” kata Emanuel akan koleksi adibusananya, Paris 1902.
Dalam hal pernikahan kerajaan terbaru, dia mengatakan, “Saya pikir kita harus membawa lagi dramanya.”
Dan inilah yang dia lakukan dengan koleksi adibusana terbarunya, Paris 1902. “Saya ingin ini ada untuk waktu yang lebih lama,” katanya.
“Ini bukan mode yang cepat dan murah, ini lebih seperti karya seni. Jika saya tak bekerja di bidang ini, mungkin saya akan melakukan desain kostum. Dengan koleksi ini, Anda bisa menjadi bintang di film Anda sendiri.”
Semua koleksi terbarunya dikerjakan dengan tangan, “setiap pakaian di sini unik”, termasuk 'baju Romeo' dari bahan georgette dan terinspirasi oleh balet, lengkap dengan celana hitam. “Sangat androgini,” katanya.
Hak atas fotoMarkus Lambert/ Elizabeth by Elizabeth EmanuelImage caption
“Saya pikir kita harus membawa lagi dramanya.” kata Elizabeth Emanuel.
Apakah dia akan menggambarkan dirinya sendiri sebagai orang yang tangguh? “Sepertinya begitu,” katanya.
Saya masih di sini. Ini sangat menarik dan saya rasa karya terbaik saya masih akan muncul. Sulit untuk percaya bahwa ada banyak peristiwa antara 1981 sampai sekarang, dengan semua pengalaman yang saya kumpulkan.
“Anda tahu, buku Interview with a Vampire, saat dia sudah mengumpulkan semua gaya dan pengetahuan. Mungkin seperti itu, saya mengumpulkan begitu banyak hal di kepala saya, dan saya menyerapnya untuk menghasilkan sesuatu yang baru.”
Anda bisa membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris di The dress that made the world gasp di laman BBC Designed
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.