简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Ekonomi Jepang yang lebih lemah dan pengaruh kesenjangan output pada pencapaian target inflasi 2% dapat memaksa Bank of Japan (BoJ) untuk mempertimban
Ekonomi Jepang yang lebih lemah dan pengaruh kesenjangan output pada pencapaian target inflasi 2% dapat memaksa Bank of Japan (BoJ) untuk mempertimbangkan pelonggaran pre-emptive minggu depan, cuitan Anthony Barton dari Market News International (MNI) sesaat sebelum waktu penulisan.
Inflasi inti Jepang melambat ke level terlemahnya dalam sekitar dua tahun di Juni, menekankan kebutuhan akan lebih banyak stimulus.
Perlu dicatat bahwa BoJ telah menjalankan kebijakan moneter ultra longgar sejak April 2013, tetapi meskipun demikian, target inflasi tetap sulit dicapai.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
EUR/USD menyentuh puncak intraday di atas 1,1600 menjelang sesi Eropa hari ini di tengah kekhawatiran beragam. Meski begitu, pembeli ragu untuk mengam
Pada Kamis dini hari, sekitar pukul 03:00 GMT / 10:00 WIB, Bank of Japan (BOJ) akan memberikan keputusan rapat kebijakan moneter rutinnya. Menyusul ke
"Permintaan di Jepang belum pulih secepat di AS," kata Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda dalam sebuah pernyataan, hari Rabu.Kutipan Tamba
Berikut ini adalah berita utama utama melalui Reuters dari ringkasan pernyataan kebijakan moneter Reserve Bank of New Zealand bulan Oktober.Stimulu