简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Emas memulai minggu perdagangan yang baru di $1,822. Setelah itu harga emas turun mendekati $1,800 di sekitar $1,804, karena naiknya kembali imbal hasil treasuries AS. Harga emas kembali melanjutkan penurunannya dan kali ini berhasil menembus support yang kuat di $1,800 ke $1,762 karena keluarnya data employment AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan.
Emas memulai minggu perdagangan yang baru di $1,822. Setelah itu harga emas turun mendekati $1,800 di sekitar $1,804, karena naiknya kembali imbal hasil treasuries AS. Harga emas kembali melanjutkan penurunannya dan kali ini berhasil menembus support yang kuat di $1,800 ke $1,762 karena keluarnya data employment AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan.
Setelah turun $50 pada hari Jumat minggu lalu setelah keluarnya laporan NFP AS, emas bisa turun lagi $100 pada minggu ini, sebelum akhirnya mengalami rebound.
Laporan pekerjaan AS mengejutkan pasar dengan menambah posisi sebanyak 943.000 pekerjaan di bulan Juli dibandingkan dengan yang diperkirakan di 870.000. Selain itu tingkat pengangguran juga turun ke 5.4%.
Angka Non-Farm Payrolls ini adalah bullish bagi dollar AS dan sedang mendorong naik tingkat bunga, yang adalah suatu reaksi yang negatip bagi emas.
Untuk sekarang ini, emas sudah tidak ada harapan. Laporan employment yang solid ini berarti, kepala the Fed Jerome Powell bisa mulai memberikan pertanda untuk melakukan “tapering” segera pada akhir Agustus ini.
Indeks dollar AS bisa naik ke 95. Bagi emas hal ini bisa berarti turun kembali ke $1,673. Emas kemungkinan akan bisa turun berhari-hari, akan ada lebih banyak likuidasi.
Laporan pekerjaan AS memberitahukan bahwa upah sedang meningkat. Tingkat pengangguran turun, orang sedang mencari pekerjaan. Jika paket benefit berhasil dikucurkan pada bulan September, situasi bahkan akan semakin membaik bagi perekonomian AS yang berarti buruk bagi emas.
Emas kemungkinan akan terus mengalami tekanan jual setelah laporan NFP hari Jumat yang lalu, dengan banyak di pasar yang akan berpikir the Fed memiliki momentum yang tepat untuk mulai melakukan pengetatan (tapering) pada awal 2022 atau bahkan pada bulan Desember 2021. Hal ini berarti yields riil dan nominal akan bergerak naik dari kerendahan setelah keluarnya data ADP.
Namun dengan masih mengamuknya varian Delta, masih ada kemungkinan metal berharga emas dapat bertahan. Emas kemungkinan mendapatkan support yang kuat di level $1,750, namun jika berhasil turun menembus level tersebut, harga emas bisa tumbang ke level psikologis di $1,700.
Meskipun demikian, secara jangka Panjang, emas kemungkinan mendapatkan dukungan naik karena inflasi tetap di atas dari target the Fed dan bank sentral masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar. Yields riil masih akan negatif untuk jangka waktu yang lama. Hal ini akan merupakan lingkungan yang baik bagi harga emas untuk naik.
Minggu ini, data makro ekonomi akan terus memainkan peran yang dominan di dalam menentukan arah pergerakan dari harga emas.
Salah satu data makro yang perlu diperhatikan adalah laporan CPI pada hari Rabu dan laporan PPI pada hari Kamis.
“Support” terdekat menunggu di $1,760 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750 dan kemudian $1,730. “Resistance” terdekat menunggu di $1,771 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,820.
Ricky Ferlianto/VBN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.