简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Broker forex merupakan penyambung yang dipercaya menangani modal klien dan juga harus tunduk pada peraturan ketat untuk memastikan operasi pasar yang adil dan transparan. Beirkut berita terkini dari broker forex JB Markets yang kehilangan lisensinya karena dicabut oleh regulator setelah sebelumnya juga masuk ke dalam daftar hitam dari Bappebti.
Broker forex merupakan penyambung yang dipercaya menangani modal dalam jumlah besar dan memfasilitasi perdagangan untuk klien mereka di seluruh dunia. Broker forex juga harus tunduk pada peraturan ketat untuk memastikan operasi pasar yang adil dan transparan.
Namun, ketika broker gagal dalam memenuhi standar peraturan, konsekuensinya bisa sangat parah, sering kali berujung pada pencabutan izin mereka.
Pencabutan lisensi broker forex terjadi ketika otoritas pengatur, seperti badan pengatur keuangan atau badan pemerintah, mencabut otorisasi hukum yang diberikan kepada broker untuk beroperasi di pasar keuangan.
Pencabutan izin broker forex merupakan pengingat serius akan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan perilaku etis di pasar keuangan. Dengan memperhatikan pembelajaran dari insiden tersebut dan menerapkan praktik terbaik dalam tata kelola, manajemen risiko, dan transparansi, broker dapat menjaga integritas pasar, menjaga kepentingan investor, dan menumbuhkan lingkungan perdagangan valas yang tangguh dan dapat dipercaya.
Otoritas regulasi, pelaku industri, dan investor harus berkolaborasi untuk mendorong budaya kepatuhan dan akuntabilitas, memastikan kelangsungan dan keberlanjutan industri forex dalam jangka panjang.
Australian Securities and Investments Commission (ASIC) telah mencabut lisensi Australian Financial Services (AFS) dari broker JB Markets Pty Ltd, yang berlaku efektif mulai 12 April 2024, dengan alasan kegagalan perusahaan dalam memenuhi persyaratan keuangan dan mempertahankan sumber daya yang memadai.
Pembatalan tersebut terjadi setelah lisensi JB Markets ditangguhkan pada tanggal 8 November 2023 karena perusahaan melaporkan kekurangan bersih aset dibandingkan kewajiban dan gagal memenuhi persyaratan kepemilikan keuangan untuk tahun keuangan 2019 hingga 2022. ASIC juga menetapkan bahwa JB Markets tidak memiliki sumber daya keuangan yang memadai untuk menyediakan jasa keuangan berdasarkan lisensi AFS.
“ASIC menilai bahwa pembatalan lisensi AFS JB Markets akan melindungi kepentingan calon konsumen, meningkatkan kepercayaan terhadap industri jasa keuangan, dan mendorong profesionalisme pihak penyedia jasa keuangan,” berdasarkan siaran pers dari ASIC.
JB Markets memegang lisensi AFS nomor 323182 sejak Juli 2008, yang memberi wewenang kepada perusahaan untuk memberikan nasihat produk keuangan, menangani produk keuangan, membuat pasar produk keuangan, dan mengoperasikan layanan kustodian atau penyimpanan untuk klien ritel dan grosir.
Berdasarkan Undang-Undang Korporasi, ASIC diberi wewenang untuk menangguhkan atau membatalkan lisensi AFS jika penerima lisensi gagal memenuhi kewajiban umumnya, termasuk memenuhi persyaratan keuangan dan memastikan sumber daya yang memadai. JB Markets berhak mengajukan banding atas keputusan ASIC dengan mengajukan permohonan peninjauan ke Pengadilan Banding Administratif.
ASIC memberlakukan persyaratan keuangan yang ketat pada pemegang lisensi AFS untuk memastikan mereka memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk menjalankan bisnis mereka sesuai dengan undang-undang jasa keuangan. Persyaratan ini berfungsi sebagai langkah perlindungan konsumen yang penting, yang bertujuan untuk meminimalkan risiko terjadinya kekacauan jika terjadi kegagalan bisnis.
Dalam setahun terakhir, ASIC selaku regulator telah menerbitkan 332 lisensi AFS dan sekaligus menangguhkan 26 lisensi tersebut di tahun yang sama.
JB Markets, adalah broker asal Australia yang menghadapi pencabutan izinnya di tahun ini. Keputusan tersebut seperti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga. Karena, hal ini terjadi setelah broker tersebut sebelumnya masuk daftar hitam Bappebti, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia pada tahun 2022 lalu karena beroperasi di Indonesia secara ilegal.
Akar penyebab tindakan drastis ini, sebagaimana diungkapkan oleh otoritas pengatur, adalah kegagalan JB Markets dalam menunjukkan sumber daya keuangan yang memadai untuk memenuhi kewajiban mereka dalam menyediakan jasa keuangan, sebagaimana diatur oleh lisensi Australian Financial Services (AFS).
Pencabutan izin JB Markets menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan stabilitas keuangan dalam industri broker valas.
Saat ini, JB Markets memiliki skor sebesar 1.51/10 pada platform WikiFX. Skor tersebut diperoleh setelah sejumlah blokir yang diterima oleh beberapa regulator sekaligus pencabutan lisensi mereka oleh ASIC.
Kesimpulannya, pencabutan izin JB Markets menggarisbawahi pentingnya kepatuhan terhadap peraturan, stabilitas keuangan, dan manajemen risiko dalam industri broker forex. Baik broker maupun trader dan investor harus mematuhi standar profesionalisme, transparansi, dan integritas yang tinggi untuk menegakkan integritas pasar dan menjaga kepentingan semua pemangku kepentingan. Dengan belajar dari insiden tersebut dan menerapkan langkah-langkah proaktif, industri forex dapat menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih aman dan tangguh bagi para peminatnya di seluruh dunia.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Banyak trader Indonesia tergiur dengan program no deposit bonus yang ditawarkan broker forex, salah satunya Loyal Primus (Pty) Ltd. Namun, benarkah LoyalPrimus aman atau hanya perangkap penipuan? Tidak sedikit trader terpikat janji bonus tanpa deposit dari LoyalPrimus (Pty) Ltd, namun kenyataannya banyak yang berakhir frustrasi. Artikel ini menguraikan profil perusahaan, hingga dugaan jebakan promosi “No Deposit Bonus $30” yang wajib diwaspadai.
Dalam dunia trading forex, istilah **A-book dan B-book** sering muncul saat trader ingin memahami bagaimana broker menjalankan order mereka. Memahami perbedaan keduanya sangat penting untuk membantu trader mengukur risiko, transparansi dan efektivitas strategi trading mereka. Artikel ini akan menjelaskan apa itu model A-book dan B-book, kelebihan dan kekurangannya, serta membantu Anda menentukan mana yang terbaik untuk gaya trading Anda.
Pasar trading online semakin diramaikan dengan tawaran “Forex Robot Trading” atau “EA Forex Bot” yang menjanjikan profit instan. Padahal, tidak semua EA trading robot terbukti aman dan menguntungkan. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas segalanya mulai dari pengertian Expert Advisor (EA), desain ideal “best forex robot” 2025, hingga ancaman “expert advisor bodong” di Indonesia.
Masyarakat semakin khawatir dengan maraknya broker asing di 2025 yang menawarkan iming-iming keuntungan tinggi. Salah satunya adalah Lite Forex (juga dikenal sebagai LiteFinance Global LLC) yang beroperasi melalui entitas di Siprus dengan lisensi CySEC dan di St. Vincent & the Grenadines. Legalitasnya di Indonesia tidak diakui BAPPEBTI, sementara sejumlah berbagai keluhan penipuan yang merugikan pengguna terus bermunculan.