简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pada hari Jumat lalu, pasar keuangan global diguncang hebat setelah indeks Dolar AS (Dollar Index) anjlok lebih dari 1% dan menembus batas psikologis 100. Secara bersamaan, yen Jepang menguat tajam, h
Pada hari Jumat lalu, pasar keuangan global diguncang hebat setelah indeks Dolar AS (Dollar Index) anjlok lebih dari 1% dan menembus batas psikologis 100. Secara bersamaan, yen Jepang menguat tajam, harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, dan imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun melonjak drastis. Kombinasi pergerakan ini membuat banyak investor khawatir: apakah dolar AS berada di ambang kehancuran?
Biasanya, dalam situasi pasar panik, investor akan berbondong-bondong membeli obligasi pemerintah AS sebagai aset aman. Namun, minggu lalu, pasar obligasi justru mengalami gejolak besar karena posisi basis trade dalam jumlah besar mengalami margin call, memicu aksi jual besar-besaran pada kontrak futures obligasi jangka pendek. Kekhawatiran terhadap stagflasi semakin memperparah keretakan kepercayaan pada sistem kredit AS.
Belum cukup, kebijakan tarif yang tidak konsisten dari pemerintahan Trump turut memperkeruh keadaan. Ketidakpastian dalam pesan dan tindakan membuat kepercayaan terhadap ekonomi AS dan aset yang bernilai dalam dolar AS mulai goyah. Bagi banyak investor, risiko kebijakan dari AS kini bak bom waktu yang bisa memicu “Perang Dunia Ekonomi Ketiga”.
Saat pasar bergerak tidak seperti yang diperkirakan, adalah hal yang wajar jika kita mencari penjelasan. Namun pencarian itu sering kali dimulai dengan kebingungan, berubah menjadi ketakutan, dan berujung pada aksi impulsif—seperti panic selling. (Catatan: ini merujuk pada posisi aset riil, bukan perdagangan CFD.)
Tugas kita adalah membedakan antara volatilitas emosional dan perubahan fundamental yang nyata. Jika penyebabnya adalah faktor fundamental, maka menyesuaikan portofolio menjadi hal krusial.
Namun jika semua ini hanya perubahan sentimen semata? Kita tahu bahwa kebijakan Trump bisa berbalik arah 180 derajat dalam semalam. Bisa jadi “skenario terburuk” yang ditakuti pasar justru tidak akan pernah terjadi.
Faktanya, indeks Nasdaq telah turun hingga 25% dan S&P 500 kehilangan 20% nilainya—keduanya resmi masuk wilayah bear market.
Secara teknikal, analis berpengalaman sudah beralih ke strategi defensif sejak 23 Februari, saat indeks-indeks besar menembus garis rata-rata pergerakan 50 hari. Jika sekarang ada yang baru menyarankan short selling, kemungkinan mereka sudah terlambat membaca tren.
Analisis teknikal bukan tentang ikut-ikutan pasar—melainkan mengenali titik ekstrem. Saat harga menyimpang terlalu jauh dari rata-rata dan sentimen investor mencapai titik takut maksimal, itu justru sering menjadi sinyal beli—bukan jual.
Contoh yang jelas adalah emas. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi akibat lonjakan permintaan aset aman. Namun secara logis, ketika selera risiko pasar kembali, posisi emas bisa saja dihantam gelombang aksi ambil untung.
Analisis Teknikal Emas
Pagi ini, harga emas dibuka dengan gap-down, lalu perlahan pulih untuk menutup celah penurunan sebelumnya. Level resistance penting terletak di USD 3.242 per ons. Jika level ini berhasil ditembus, tren naik kemungkinan berlanjut menuju target berikutnya di USD 3.300. Sebaliknya, jika gagal menembus, potensi koreksi menuju support di sekitar USD 3.172 harus diperhatikan.
Support: 3.172
Resistance: 3.242 / 3.300
Disclaimer: Pandangan, analisis, harga, dan data di atas disediakan hanya sebagai referensi umum dan tidak mencerminkan posisi resmi dari platform ini. Investor disarankan untuk menilai risiko sendiri dan berhati-hati dalam melakukan transaksi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.