简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Setelah obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual dan Moodys menurunkan peringkat kredit kedaulatan AS, emas kembali menjadi sorotan sebagai aset lindung nilai klasik. Peristiwa ini mencerminkan kekh
Setelah obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual dan Moodys menurunkan peringkat kredit kedaulatan AS, emas kembali menjadi sorotan sebagai aset lindung nilai klasik. Peristiwa ini mencerminkan kekhawatiran mendalam pasar terhadap keberlanjutan fiskal AS, sekaligus menyoroti konflik antara kebuntuan politik dan defisit struktural.
1. Risiko Fiskal Meluas: Kembalinya Permintaan atas Aset Aman di Tengah Kenaikan Suku Bunga
Rancangan “One Big Beautiful Bill” yang didorong oleh Donald Trump memang lolos secara terbatas dari komite anggaran, namun perpecahan di internal Partai Republik mencerminkan lemahnya niat dan kapasitas politik untuk mengurangi pengeluaran. Jika defisit struktural ini terus membesar, imbal hasil obligasi AS berpotensi bertahan tinggi dalam jangka panjang, meningkatkan biaya utang, sekaligus menambah daya tarik emas sebagai pelindung nilai.
Logika pasar: defisit fiskal → pasokan utang meningkat → suku bunga naik → risiko kebijakan meningkat → emas jadi alat lindung nilai.
2. Pola Historis Terulang? Lonjakan Imbal Hasil Memicu Pembelian Struktural Emas
Pada April lalu, kebijakan tarif resiprokal memicu lonjakan imbal hasil obligasi 10 tahun AS ke 4,5% dan tenor 30 tahun ke 5%, memicu ketakutan sistemik. Kini, efek serupa kembali terjadi akibat penurunan peringkat oleh Moodys, menunjukkan risiko kehilangan kendali fiskal-pemerintah-utang yang kembali membayangi.
Kenaikan tajam suku bunga 10 tahun juga menekan konsumsi dan kredit pasar, menandakan potensi kegagalan soft landing dan memicu siklus baru arus masuk ke emas.
Tiga Risiko Utama yang Menjadi Pendorong Rebound Emas:
Kebijakan Moneter Tidak Jelas: Pasar mengantisipasi siklus penurunan suku bunga paling cepat September. Ketidaksesuaian antara data ekonomi yang masih panas dan ekspektasi pelonggaran menciptakan ketidakpastian, mengikis kepercayaan pada dolar dan obligasi AS, sekaligus menguntungkan emas sebagai lindung nilai.
Ketidakseimbangan Permintaan-Pasokan Obligasi AS: Fed terus melakukan pengurangan neraca, sementara bank sentral asing mengurangi kepemilikan obligasi AS, memperburuk likuiditas dan menaikkan imbal hasil—mendorong emas sebagai aset tanpa beban utang semakin berharga.
Risiko “Grey Rhino” Jatuh Tempo Utang: Pada bulan Juni, obligasi senilai USD 6,3 triliun akan jatuh tempo. Jika gagal digulirkan (rollover), akan menimbulkan risiko sistemik—emas menjadi pilihan utama untuk lindung nilai terhadap krisis likuiditas.
Kesimpulan: Kami meyakini bahwa argumen jangka panjang untuk posisi beli emas semakin kuat. Ketidakmampuan mengendalikan defisit fiskal, kebijakan moneter yang membingungkan, dan ketidakpastian pelunasan utang menjadikan emas sebagai “safe haven” alami. Dengan arah kebijakan The Fed yang belum jelas dan meningkatnya risiko politik sepanjang 2025, emas akan terus menarik dana alokasi struktural.
Harga Emas Terkini
Harga emas saat ini berfluktuasi dalam kisaran USD 3.200–3.263 dan belum mampu menembus level resistensi dalam 5 hari terakhir. Selama bertahan di atas MA 50 hari (USD 3.168), tren teknikal masih cenderung bullish, meski momentum mulai melemah. Jika menembus USD 3.300, target berikutnya adalah USD 3.438 dan USD 3.500. Sebaliknya, jika turun di bawah USD 3.220, support utama berada di USD 3.200 dan USD 3.168. Jika support gagal bertahan, bisa menguji ulang level USD 3.100. Saat ini pasar masih dalam fase konsolidasi, fokus jangka pendek bergantung pada arah breakout.
Level Teknis:
Resistensi: 3.248, 3.263, 3.400 USD
Support: 3.200–3.220 USD
Disclaimer: Pandangan, analisis, riset, harga, atau informasi lainnya dalam artikel ini hanya bertujuan sebagai komentar umum pasar. Tidak mewakili pandangan resmi platform ini. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh atas keputusan investasinya. Harap berinvestasi secara bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.