简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pada sesi Asia hari Rabu (21 Mei), harga emas spot melanjutkan tren kenaikan tajam, bahkan sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari satu minggu di USD 3.313 per ons. Kabar mengenai serangan I
Pada sesi Asia hari Rabu (21 Mei), harga emas spot melanjutkan tren kenaikan tajam, bahkan sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari satu minggu di USD 3.313 per ons. Kabar mengenai serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran memicu lonjakan permintaan aset safe haven, sementara pelemahan Indeks Dolar AS memberikan dorongan tambahan yang kuat bagi emas.
“Sentimen Dolar Tertekan, Posisi Short Pecahkan Rekor”
Selain faktor geopolitik, pelemahan dolar menjadi pendorong utama kenaikan harga emas. Indeks Dolar telah menembus level psikologis 100 dan turun hampir 10% sepanjang tahun ini, menjadikan emas yang dihargai dalam dolar lebih menarik bagi pembeli non-AS. Pasar opsi valas juga menunjukkan sinyal pesimistis ekstrem: indikator 1-Year Risk Reversal turun ke -27 basis poin, mencetak rekor terendah baru. Sementara itu, posisi short dolar mendekati USD 16,5 miliar—tertinggi sejak September tahun lalu.
Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi dan fiskal AS, ditambah dengan kebijakan The Fed yang dinilai tidak jelas dan ruang manuver yang terbatas. Dolar menghadapi tekanan struktural untuk melemah.
“Sentimen Ekstrem Picu Potensi Rebound, Waspadai Koreksi Teknis”
Meskipun konsensus pasar mendukung tren bearish dolar, sentimen pasar yang terlalu negatif justru berpotensi menciptakan pembalikan arah teknikal. Jika terjadi short covering, maka rebound dolar bisa menekan harga emas dalam jangka pendek.
Faktor lain yang mendukung potensi rebound dolar adalah gejolak pasar obligasi Jepang. Pada Selasa, lelang obligasi tenor 20 tahun mengalami kegagalan besar dengan bid-to-cover ratio turun ke 2,5 kali dan tail melebar ke level tertinggi sejak 1987. Imbal hasil obligasi jangka panjang Jepang melonjak tajam, menempatkan Bank of Japan pada posisi sulit dalam menentukan arah kebijakan tapering.
Jika BOJ kembali melonggarkan kebijakan, yen kemungkinan akan melemah, memicu aliran modal kembali ke aset dolar. Kombinasi permintaan safe haven dan arus modal ini bisa menjadi penopang kuat bagi dolar. Artinya, meskipun dolar tampak lemah saat ini, ruang untuk pelemahan lebih lanjut bisa jadi semakin sempit.
[Gagalnya Lelang Obligasi Jepang – Sumber gambar: ZEROHEDGE]
Outlook Emas Tetap Positif, Tapi Hati-Hati Risiko Koreksi Dolar
Secara keseluruhan, struktur teknikal emas masih mengindikasikan tren naik. Kombinasi pelemahan dolar dan permintaan safe haven menjadi pendorong utama. Namun, jika dolar mulai rebound dan sentimen pasar kembali rasional, laju kenaikan emas bisa melambat.
Dalam kondisi ketidakpastian geopolitik dan kebijakan moneter global saat ini, emas kembali menunjukkan fungsinya sebagai aset lindung nilai. Namun, dengan sentimen pasar yang terlalu berat sebelah, potensi volatilitas tetap tinggi. Disarankan investor tetap waspada terhadap risiko koreksi akibat pemulihan sentimen terhadap dolar.
[Harga Emas Saat Ini]
Secara teknikal, setelah menembus level USD 3.313, indikator RSI menunjukkan kondisi overbought, yang kemudian diikuti koreksi harga. Indeks Dolar juga menunjukkan sinyal rebound dari level bawah. Jika penguatan dolar berlanjut, tekanan terhadap emas bisa meningkat.
Dalam jangka pendek, tekanan terhadap harga emas cukup besar, sehingga strategi mengejar harga saat ini tidak direkomendasikan. Kecuali dolar kembali melemah tajam dan emas berhasil bertahan di atas USD 3.300, posisi wait and see lebih disarankan.
Level Teknis Penting:
Resistensi: USD 3.313 / USD 3.350 per ons
Support: USD 3.200–3.220 / USD 3.248 per ons
Peringatan Risiko: Artikel ini hanya merupakan komentar pasar secara umum dan tidak mencerminkan pandangan resmi platform kami. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Mohon berhati-hati dalam mengambil tindakan investasi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.