简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Seperti yang disebutkan dalam judul kami, dua bulan ke depan akan terdapat tiga katalis positif besar yang belum sepenuhnya tercermin di pasar (belum “priced in”). Kami memperkirakan bahwa ketika pasa
Seperti yang disebutkan dalam judul kami, dua bulan ke depan akan terdapat tiga katalis positif besar yang belum sepenuhnya tercermin di pasar (belum “priced in”). Kami memperkirakan bahwa ketika pasar dalam kondisi tenang, aset berisiko akan terdorong ke fase akhir kenaikan (late-stage rally). Investor masih memiliki peluang untuk “berselancar” dalam reli musim panas ini.
1. RUU “Big Beautiful Bill” Trump Siap Diuji di Kongres
Rancangan undang-undang ini menggabungkan reformasi pajak, pertahanan, regulasi AI, dan kebijakan imigrasi. Jika lolos, ini akan meningkatkan kepercayaan bagi korporasi dan kelompok beraset tinggi.
2. Pertemuan FOMC Federal Reserve Bulan Juli
Jika sinyal dovish disampaikan, harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga di tahun ini akan menguat, mendorong penguatan saham dan aset berisiko lainnya.
3. Simposium Jackson Hole Bulan Agustus
Acara ini sering menjadi titik balik kebijakan moneter. Tahun ini diperkirakan akan memberikan petunjuk penting terkait arah suku bunga dan strategi inflasi global.
Namun, berbeda dengan pandangan optimis kami terhadap aset berisiko, sikap kami terhadap emas justru lebih konservatif, bahkan cenderung negatif. Titik baliknya adalah disahkannya Undang-Undang GENIUS (regulasi inovasi stablecoin) oleh Senat AS. Undang-undang ini memberikan kerangka hukum bagi stablecoin yang dipatok pada dolar, termasuk persyaratan cadangan berbasis aset.
Implikasinya, keterkaitan antara stablecoin dan obligasi pemerintah AS semakin erat, memperkuat legitimasi kripto sebagai aset berisiko baru. Stablecoin bahkan bisa menjadi “pembeli tidak langsung” utang AS, membantu menstabilkan imbal hasil dan meredam risiko fiskal.
Namun, seperti dua sisi mata uang, regulasi ini juga membawa potensi risiko sistemik. Ketika terjadi aksi jual besar di pasar kripto, penerbit stablecoin kemungkinan besar harus menjual Treasury Bills yang menjadi cadangan mereka, mendorong naiknya suku bunga jangka pendek dan memperparah inverted yield curve.
Dalam kondisi pasar yang rapuh, hal ini dapat menimbulkan dislokasi harga obligasi dan memicu hilangnya kepercayaan terhadap likuiditas surat utang jangka pendek. Akibatnya, hubungan erat antara stablecoin dan pasar obligasi justru bisa memperbesar volatilitas sistemik.
Menurut TBAC (Treasury Borrowing Advisory Committee), nilai pasar stablecoin diperkirakan akan tumbuh dari USD 250 miliar saat ini menjadi USD 2 triliun pada tahun 2028 — potensi kenaikan hingga 8 kali lipat. Permintaan terhadap obligasi AS kemungkinan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang, didorong oleh pertumbuhan stablecoin yang berbasis dolar dan T-Bills.
Fenomena “dolar digital” ini juga dapat menggeser aliran modal, serupa dengan lonjakan aset kripto tahun 2021 yang sempat mengalihkan minat dari emas. Ini menjadi tekanan tambahan bagi harga emas.
Analisis Teknikal Emas
Dari grafik 1 jam, harga emas sempat menembus level support penting USD 3.350 dan menyentuh titik krusial berikutnya di USD 3.300. Setelah berhasil bertahan, harga kembali naik dan kemungkinan akan bergerak sideways dalam kisaran ini. Disarankan untuk beli di harga rendah dan jual di harga tinggi.
Resistance: USD 3.350 per ons
Support: USD 3.300 per ons
Peringatan Risiko:
Pendapat, analisis, data, dan informasi yang disampaikan dalam artikel ini hanya untuk komentar umum pasar dan tidak mewakili posisi resmi platform. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Harap berinvestasi dengan bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.