简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Kami sudah pernah katakan bahwa tren FOMO (takut ketinggalan) pasti akan datang. Namun kami percaya, fase selanjutnya dari reli aset berisiko justru akan lebih agresif. Sejak hari libur nasional pada
Kami sudah pernah katakan bahwa tren FOMO (takut ketinggalan) pasti akan datang. Namun kami percaya, fase selanjutnya dari reli aset berisiko justru akan lebih agresif. Sejak hari libur nasional pada April lalu, yang melakukan aksi jual bukanlah investor ritel, melainkan institusi besar. Ketika dana besar mulai masuk, lonjakan harga aset berisiko bisa melebihi ekspektasi.
Prinsip trading kami selalu berpegang pada pendekatan elegan: ketika orang lain belum melihat peluang, meremehkan, atau bahkan enggan menyentuh pasar, saat itulah kami mulai membangun posisi. Sebaliknya, ketika pasar mulai hiruk-pikuk mengejar risiko, kami memilih tetap tenang dan menjaga posisi. Singkatnya: siapa yang bisa menang di puncak? Justru di dasar, peluang profit jauh lebih besar!
Terlebih lagi, pasar saham saat ini belum mencapai puncaknya. Yang seharusnya dilakukan investor saat ini adalah mendengarkan sinyal dari ekonomi makro, bukan hanya terpaku pada berita yang menyesatkan dan mengabaikan risiko yang tersembunyi.
Kembali menilik krisis pasar pada bulan April, isu tarif dan defisit anggaran AS memicu aksi jual besar-besaran pada aset berdenominasi dolar oleh manajer dana besar. Kita menyaksikan ‘triple kill’ di saham, obligasi, dan dolar. Laporan posisi fund manager dari Bank of America Merrill Lynch juga menunjukkan bahwa institusi besar tersebut belum kembali ke aset dolar.
Dengan kata lain, ketika indeks dolar mulai berbalik naik, itulah tanda dana besar mulai masuk kembali ke saham dan obligasi AS. Saat aliran dana terbesar masuk, itu bisa menjadi fase terakhir dari reli aset berisiko. Media arus utama kini ramai membahas lemahnya dolar, namun kami melihatnya dari sudut pandang berbeda: saat dolar mulai menguat kembali, justru bisa jadi penanda bahwa semua sentimen positif jangka pendek telah usai.
(Gambar 1: Indeks Dolar Terus Mencetak Titik Terendah; Sumber: CNBC)
Pada 17 Juni, AS mengesahkan “Genius Act”, yang menurut kami menjadi sinyal penting perubahan struktural di pasar modal. Dengan diberlakukannya undang-undang ini, volatilitas harga kripto kini dianggap sebagai indikator awal sentimen pasar dan kekuatan arus dana. Fluktuasi total kapitalisasi pasar kripto bahkan diprediksi akan memengaruhi keseimbangan supply-demand pasar obligasi AS—dan akhirnya berdampak pada kinerja aset berisiko.
Namun, pertanyaan yang masih muncul: apakah kripto itu aset berisiko atau aset lindung nilai?
Kami menilai, kripto kini memiliki karakteristik keduanya.
Ambil contoh stablecoin—secara logika, nilainya dipatok terhadap dolar AS dan didukung oleh kepemilikan obligasi negara AS. Mayoritas stablecoin kini didukung oleh surat utang jangka pendek. Hal ini justru memperkuat fungsi dolar sebagai aset safe haven. Ketika risiko pasar meningkat dan investor mencari perlindungan, dana akan mengalir ke dolar—dan otomatis masuk ke ekosistem stablecoin, sehingga mendorong permintaan aset kripto secara keseluruhan.
Sebaliknya, saat ekonomi membaik dan yield obligasi jangka panjang naik, preferensi risiko pasar juga meningkat. Dalam skenario ini, kripto—yang bersifat sangat volatil—akan menjadi salah satu penerima manfaat utama.
Oleh karena itu, dalam struktur keuangan baru ini, kripto tidak lagi sekadar aset spekulatif. Ia kini membentuk jaringan kompleks yang terhubung dengan dolar, obligasi negara, sentimen risiko, dan permintaan lindung nilai. Pengaruhnya di pasar keuangan akan terus meningkat.
Kami percaya, jika ke depan terjadi resesi atau inflasi tinggi, emas mungkin bukan lagi pemeran utama.
Analisis Teknikal Emas
Harga emas saat ini berkonsolidasi di kisaran 3300–3350 USD. Pola grafik mingguan mengindikasikan bahwa tren penurunan jangka panjang telah terbentuk dan sulit dibalikkan. Dalam jangka pendek, perhatian harus difokuskan pada level kunci.
Strategi saat ini: hindari mengejar posisi short saat harga turun. Lebih baik bersabar dan tunggu harga mendekati resistance di 3356. Jika terjadi pantulan dan gagal menembus level tersebut, maka menjadi momen tepat untuk membuka posisi jual.
Stop loss yang disarankan: USD 20
Support: 3295
Resistance: 3356
Peringatan Risiko: Seluruh analisis, pandangan, data, dan harga di atas hanya bersifat komentar pasar umum. Tidak mencerminkan posisi resmi platform. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna. Harap berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.