简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pekan lalu, Senat AS meloloskan UU “Besar dan Indah” setelah melewati berbagai perdebatan internal. Setelah itu, fokus mantan Presiden Trump beralih ke negosiasi tarif resiprokal dengan 12 negara mitr
Pekan lalu, Senat AS meloloskan UU “Besar dan Indah” setelah melewati berbagai perdebatan internal. Setelah itu, fokus mantan Presiden Trump beralih ke negosiasi tarif resiprokal dengan 12 negara mitra dagang. Pada hari Minggu, Trump menyatakan, “Saya yakin pada 9 Juli, sebagian besar negara akan menyelesaikan prosesnya—baik menerima surat pemberitahuan maupun mencapai kesepakatan.” Ia mengisyaratkan bahwa surat pemberitahuan kenaikan tarif akan mulai dikirim pada hari Senin, dan beberapa lainnya pada hari Selasa.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menambahkan, jika negara-negara tersebut tidak mencapai kesepakatan dengan AS setelah menerima surat, maka ekspor mereka akan dikenakan tarif maksimum mulai 1 Agustus, dengan beberapa tarif mencapai hingga 50%. Dengan dorongan dari Trump dan Bessent, pasar berharap adanya gelombang kabar baik berikutnya.
(Gambar 1: UU ”Besar dan Indah resmi disahkan; sumber: Gedung Putih)
Menurut revisi UU yang disahkan Senat pada 1 Juli, akibat pemotongan anggaran dan penyesuaian garis dasar fiskal, defisit anggaran AS diperkirakan meningkat sebesar US$2,9 triliun dalam 10 tahun. Jika dihitung bersama beban bunga, totalnya mencapai sekitar US$4,1 triliun.
Untuk menutup defisit ini, tarif impor menjadi instrumen utama pendanaan. Tiga lembaga melakukan proyeksi pendapatan dari kebijakan tarif:
Yale Budget Lab memproyeksikan penerimaan sebesar US$2,8 triliun dari tarif selama 2026–2035.
Tax Foundation memperkirakan bahwa tarif umum 10% untuk semua negara akan menghasilkan US$2,2 triliun selama 2025–2034.
Penn Wharton Budget Model menunjukkan bahwa kerangka tarif Trump saat ini dapat menghasilkan sekitar US$3,2 triliun dalam 10 tahun.
Tanpa memperhitungkan bunga, tarif diyakini cukup untuk mengimbangi dampak dari pelebaran defisit anggaran. Pandangan ini diperkirakan akan semakin diterima pasar, bersamaan dengan kesadaran bahwa dolar AS saat ini masih undervalued.
Kesimpulan:
Selain perkembangan tarif dan kebijakan moneter The Fed, minggu kedua Juli menandai dimulainya musim laporan keuangan kuartalan AS. Selain itu, indikator konsumsi swasta seperti Amazon Prime Day juga dapat memicu volatilitas pasar. Dengan sejumlah katalis potensial di awal Juli, ada peluang besar pasar saham AS untuk mencetak rekor baru dan mendorong sentimen risiko.
Analisis Teknikal Emas
Pada sesi Asia, harga emas menembus level rendah sebelumnya di US$3.311/ons, kemudian memantul di level retracement Fibonacci 50% di US$3.306. Secara tren, belum ada sinyal pembalikan ke arah bullish. Saat ini, tren jangka pendek tetap berada dalam tekanan bearish dengan potensi pelemahan lebih lanjut. Jika pola gelombang penurunan kecil berlanjut, target masih berada di area Fibonacci 1.168 sekitar US$3.277/ons.
Analisis tren bearish didasarkan pada pola candle harian, dengan harga terus mencetak lower lows dan gagal menembus high sebelumnya. Pekan ini, candle mingguan (weekly chart) perlu diamati. Jika candle bullish pekan lalu tertelan penuh, maka harga berpeluang menguji level neckline di kisaran US$3.120/ons.
Support: US$3.311 / US$3.277
Resistance: US$3.332
⚠️ Peringatan Risiko: Pandangan, analisis, riset, harga, atau informasi lain di atas hanya bersifat komentar umum pasar dan tidak mewakili posisi resmi platform ini. Segala risiko ditanggung oleh pengguna sepenuhnya. Mohon bertransaksi secara bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.