简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Gambaran PasarRencana tarif terbaru dari Donald Trump memicu gejolak besar di pasar keuangan. Indeks SP 500 dan Nasdaq masing-masing turun hampir 1%, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor. I
Gambaran Pasar
Rencana tarif terbaru dari Donald Trump memicu gejolak besar di pasar keuangan. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun hampir 1%, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun melonjak sekitar 7 basis poin, mengindikasikan ekspektasi inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi di masa depan. Dolar AS menguat 0,6% ke level tertinggi dalam dua minggu, mendorong arus dana masuk ke aset safe haven. Mata uang pasar berkembang mengalami tekanan besar, mencatat penurunan harian terbesar sejak April akibat aliran modal keluar. Emas spot sempat anjlok lebih dari 1% namun pulih cepat dan ditutup flat, menunjukkan minat lindung nilai masih kuat. Di pasar minyak, harga minyak AS sempat naik lebih dari 4% dari posisi terendah harian karena sensitivitas terhadap risiko pasokan dan geopolitik. Secara keseluruhan, ketidakpastian seputar kebijakan tarif kembali mengguncang pasar finansial dan memperparah volatilitas harga aset.
Pratinjau Sorotan
● AS akan Kenakan Tarif 25% terhadap Produk Jepang dan Korea Selatan Mulai 1 Agustus
Trump menyampaikan surat resmi ke Jepang dan Korea Selatan bahwa tarif baru akan berlaku di luar tarif sektoral yang ada, dan produk yang dikirim melalui negara ketiga akan dikenai tarif lebih tinggi. Perusahaan yang memproduksi atau membangun pabrik di AS akan dibebaskan dari tarif baru. Jika Jepang atau Korea Selatan menaikkan tarif terhadap AS, maka tarif balasan akan dikenakan setara 25%. Gedung Putih menegaskan tarif ini tidak akan dikenakan secara kumulatif. Indeks saham utama AS memperluas penurunan, sementara yen dan won melemah lebih dari 1% secara intraday.
● Imbal Hasil Obligasi Ultra Jangka Panjang Jepang Melonjak
Morgan Stanley mengingatkan dua risiko jangka pendek utama di Jepang. Pertama, tenggat waktu kesetaraan tarif pada 9 Juli — jika negosiasi dagang AS-Jepang gagal, permintaan safe haven bisa meningkat dan mendorong penguatan yen. Kedua, pemilu majelis tinggi Jepang pada 20 Juli — jika partai berkuasa kalah, pasar bisa memperkirakan stimulus fiskal yang lebih agresif, sehingga mendorong imbal hasil obligasi ultra jangka panjang Jepang naik.
Fokus Utama Hari Ini (GMT+8)
18:00 US Indeks Kepercayaan Bisnis Kecil NFIB AS (Juni)
23:00 US Ekspektasi Inflasi 1 Tahun dari Fed New York (Juni)
Malam Ini
00:00 US Laporan Prospek Energi Jangka Pendek EIA (Bulanan)
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.